sekilas.co – PT Waskita Beton Precast Tbk membukukan rugi sebesar Rp 324 miliar hingga kuartal III 2025, lebih rendah dibandingkan Rp 640 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Jumat, 17 Oktober 2025, Waskita Beton mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang Januari–September 2025, turun dari Rp 1,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan tersebut berasal dari bisnis precast sebesar Rp 528 miliar, readymix dan quarry Rp 358 miliar, serta jasa konstruksi Rp 280 miliar. Hingga September 2025, total aset Waskita Beton tercatat Rp 3,1 triliun, turun dari Rp 3,6 triliun pada Desember 2024, sementara liabilitas tercatat Rp 4,9 triliun.
Pada Agustus lalu, emiten berkode WSBP mengumumkan pengunduran diri tiga anggota dewan komisaris. Waskita Beton akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling lambat 90 hari sejak surat pengunduran diri diterima perseroan.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Legal Waskita Beton, Fathul Anwar, mengatakan perseroan menerima surat pengunduran diri pada Rabu, 20 Agustus 2025. “Perseroan akan menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu selambat-lambatnya 90 hari sejak diterimanya surat pengunduran diri,” kata Fathul dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu, 23 Agustus 2025.
Ketiga komisaris yang mundur adalah Hasby Muhammad Zamri, Komisaris Independen M. Harirar Syafar, dan Aqila Rahmani.
Fathul menegaskan mundurnya anggota dewan komisaris ini tidak berdampak pada kegiatan operasional, hukum, keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan.
Mundurnya komisaris perusahaan BUMN ini terjadi karena ketiganya juga menjabat sebagai anggota dewan komisaris di induk usaha, PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Keputusan ini telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 20 Agustus 2025.





