Sekilas.co – Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah memastikan rencana ekspansi jaringan di Provinsi Aceh sebagai bagian dari persiapan transformasi menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Dalam tahap awal, BTN Syariah akan membuka dua kantor baru di Meulaboh dan Langsa, sehingga memperkuat kehadirannya di daerah yang menerapkan sistem keuangan berbasis syariah secara penuh.
Direktur Consumer Banking BTN, Hirwandi Gafar, menjelaskan bahwa saat ini BTN Syariah telah memiliki 110 jaringan kantor di seluruh Indonesia, termasuk di Banda Aceh dan Lhokseumawe. Dengan hadirnya kantor baru di Meulaboh dan Langsa, BTN Syariah berharap mampu memberikan pelayanan lebih dekat bagi masyarakat Aceh. “Kami akan menambah 2 jaringan kantor BTN Syariah di Aceh. Saat ini kami sudah punya di Banda Aceh dan Lhokseumawe dan akan tambah di Meulaboh dan Langsa. Dan, kami akan perbanyak outlet digital store juga,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut, Hirwandi menuturkan bahwa BTN Syariah tidak hanya memperkuat jaringan fisik, tetapi juga akan mendorong transformasi digital. Usai resmi beroperasi sebagai bank umum syariah dengan nama BSN, perseroan berencana meluncurkan aplikasi mobile banking Bale Syariah. Kehadiran layanan digital ini diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan beragam transaksi keuangan sesuai prinsip syariah yang amanah dan penuh keberkahan.
Selain menghadirkan Bale Syariah, UUS BTN atau BSN juga akan memperluas lini bisnisnya, termasuk ke pembiayaan emas, tabungan emas, tabungan wakaf, tabungan infak, tabungan haji dan umrah, tabungan qurban, hingga produk pembiayaan multimanfaat dan multijasa. Menurut Hirwandi, strategi ini akan semakin memperkuat posisi BTN Syariah tidak hanya sebagai penyedia pembiayaan perumahan berbasis syariah, tetapi juga sebagai lembaga keuangan syariah yang mampu melayani berbagai kebutuhan masyarakat modern.
“BTN Syariah pada akhir tahun ini akan bertransformasi menjadi bank umum syariah bernama BSN, sehingga akan bisa berkembang jauh lebih cepat. Selain tetap menjalankan core business di bidang pembiayaan perumahan, kami juga akan mengembangkan beragam produk dan layanan perbankan syariah termasuk membiayai sektor-sektor yang bisnisnya sedang tumbuh,” jelas Hirwandi.
Komitmen BTN Syariah memperluas layanan juga tercermin dari kerja sama strategis dengan Universitas Syiah Kuala (USK). Pada Sabtu (20/9), BTN Syariah meluncurkan aplikasi MyUSK yang memanfaatkan layanan perbankan syariah sebagai salah satu saluran pembayaran resmi. Dalam kesempatan tersebut, Hirwandi turut memberikan kuliah umum kepada mahasiswa USK untuk menekankan pentingnya adaptasi di era disrupsi digital, sekaligus mengajak generasi muda memahami peluang dan tantangan industri keuangan syariah.
Dari sisi kinerja, BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan positif hingga pertengahan 2025. Per Juni 2025, total aset mencapai Rp65,56 triliun, meningkat 18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Penyaluran pembiayaan juga tumbuh sebesar 17 persen yoy menjadi Rp48,46 triliun, sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 19,8 persen yoy dengan nilai Rp55,23 triliun. Dengan pencapaian tersebut, BTN Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp401 miliar atau tumbuh 8,3 persen yoy.
Adapun proses spin-off BTN Syariah menjadi BSN ditargetkan selesai pada akhir 2025. Dengan demikian, BTN Syariah akan resmi berdiri sebagai bank umum syariah yang beroperasi secara independen di bawah nama Bank Syariah Nasional. Transformasi ini diyakini akan membuka ruang lebih luas bagi BTN untuk berkembang lebih agresif dalam industri perbankan syariah, sekaligus memperkuat peran Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah dunia.


