sekilas.co – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, meminta PT PLN (Persero) mempercepat pemerataan listrik di seluruh pelosok Indonesia. Ia menyebut masih ada sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun yang hingga kini belum teraliri listrik.
“PLN ini saya minta bantu betul, karena masih ada ribuan desa yang belum menikmati listrik. Ini yang menggelitik hati saya,” ujar Bahlil dalam acara peringatan Hari Tambang dan Energi di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menceritakan pengalamannya tumbuh di desa tanpa listrik. Ia bercerita, sejak lahir hingga duduk di bangku sekolah dasar, kampung halamannya belum memiliki penerangan listrik.
“Saya lahir di desa, tidak ada listrik, hanya lampu pelita,” tuturnya.
Menurut Bahlil, kondisi serupa masih dialami masyarakat di berbagai daerah terpencil. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pemerataan listrik merupakan wujud nyata keadilan sosial.
“Keadilan listrik adalah bentuk keadilan sosial. Siapa tahu anak-anak di desa yang belum ada listrik ini kelak menjadi presiden, menteri, jenderal, atau konglomerat,” ujarnya.
Ia menambahkan, persoalan ini sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto, dan program elektrifikasi menjadi salah satu prioritas pemerintah. “Masa sudah 80 tahun Indonesia merdeka, masih ada desa yang belum punya listrik,” kata dia.
Bahlil menambahkan, tahun ini pemerintah menargetkan sekitar 1.000 desa tambahan akan mendapatkan akses listrik, mencakup sekitar 300 ribu rumah tangga. Seluruh sambungan listrik baru tersebut, kata dia, dibiayai gratis oleh pemerintah.
“Ini program pro-kerakyatan yang terus diarahkan Presiden kepada kami. Listrik bukan hanya soal penerangan, tapi juga soal masa depan dan keadilan bagi seluruh rakyat,” ujarnya.
Kementerian ESDM menargetkan seluruh desa terpencil sudah teraliri listrik paling lambat pada 2030. Program elektrifikasi ini tertuang dalam program listrik desa yang digarap PLN selama setahun terakhir.
Sebelumnya, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR pada Juni lalu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengungkapkan bahwa 1,28 juta rumah tangga di Indonesia hingga kini belum menikmati akses listrik. Angka ini setara dengan 1,49 persen dari total 86,6 juta rumah tangga nasional.
Jisman mengatakan 1,28 juta rumah tangga tersebut tersebar di 10.068 lokasi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan beberapa provinsi di kawasan timur Indonesia. “Rasio elektrifikasi rumah tangga secara nasional memang sudah mencapai 98,51 persen, tapi masih ada jutaan warga yang belum merasakan listrik,” ujarnya pada Senin, 30 Juni 2025.