sekilas.co – terus memperkuat strategi kemandirian rantai pasok guna menjaga efisiensi dan ketahanan bisnis di tengah fluktuasi pasar global yang masih tinggi.
Head of Corporate External Communication Kalbe Farma, Hari Nugroho, mengatakan industri farmasi nasional masih menunjukkan pertumbuhan positif meskipun dihadapkan pada tantangan global, termasuk keterbatasan bahan baku dalam negeri.
Menurutnya, perseroan berkomitmen mengembangkan substitusi bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor serta memperkuat ketahanan kesehatan nasional. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Kalbe dalam membangun kapabilitas produksi dalam negeri.
“Kami juga terus menghadirkan obat-obatan generik dengan harga terjangkau untuk mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) serta memperkuat ketahanan kesehatan nasional,” ujar Hari Nugroho, dikutip Sabtu (18/10/2025).
Hari menambahkan, peningkatan riset dan inovasi menjadi kunci Kalbe dalam menciptakan rantai pasok yang lebih mandiri, efisien, dan tangguh menghadapi dinamika ekonomi global.
Strategi Ekspansi di Seluruh Lini Bisnis
Di tengah ketidakpastian ekonomi, Kalbe Farma tetap konsisten menjalankan strategi ekspansi di berbagai lini bisnisnya.
Untuk segmen obat resep, perusahaan berfokus memperkuat posisi di industri farmasi melalui inovasi obat biologis, pengembangan ekosistem onkologi dan vaksin, serta dukungan terhadap program JKN. Selain itu, Kalbe juga memperluas penetrasi produk specialty di kawasan Asia Tenggara.
Pada segmen produk konsumen, perseroan melanjutkan inisiatif rejuvenasi brand dan pengembangan produk-produk preventif guna mendukung gaya hidup sehat masyarakat.
Sementara untuk segmen nutrisi, fokus diarahkan pada produk dengan harga terjangkau serta kategori ready-to-drink, disertai penguatan inisiatif branding untuk meningkatkan persepsi konsumen.
Di sisi lain, segmen distribusi dan logistik tengah diperluas melalui pengembangan bisnis alat kesehatan sebagai sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan. Kalbe juga terus memperkuat strategi penetrasi pasar ekspor dan memperluas portofolio produk di berbagai negara.
Kinerja Keuangan Semester I/2025
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025, Kalbe Farma mencatat penjualan neto sebesar Rp17,08 triliun, tumbuh 4,59% year-on-year (YoY) dibandingkan Rp16,32 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari empat segmen utama, hanya segmen nutrisi yang mengalami penurunan, dengan nilai penjualan Rp4,00 triliun, turun 3,14% YoY dari Rp4,13 triliun pada paruh pertama 2024.
Sebaliknya, segmen obat resep naik 9,53%, produk kesehatan tumbuh 5,17%, dan distribusi & logistik meningkat 6,16% secara tahunan.
Langkah konsisten Kalbe Farma memperkuat rantai pasok domestik dan mengembangkan riset berbasis lokal diyakini akan menjadi fondasi penting dalam menjaga stabilitas industri farmasi nasional, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di pasar regional dan global.





