sekilas.co – KAI Commuter mencatat jumlah pengguna layanan Kereta Petani dan Pedagang meningkat sejak mulai beroperasi pada 1 Desember 2025. Layanan yang dirangkai dengan Commuter Line Merak ini ditujukan untuk memfasilitasi mobilitas petani dan pedagang dalam mengangkut komoditas mereka.
“Selama minggu pertama total pengguna Kereta Petani dan Pedagang sebanyak 844 orang,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Karina Amanda dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 9 Desember 2025.
Pada hari pertama operasional, jumlah pengguna tercatat 96 orang. Dalam satu minggu sejak beroperasi, rata-rata pengguna harian meningkat menjadi 121 orang atau naik sekitar 26 persen.
Karina mengatakan, jumlah tertinggi terjadi pada Sabtu, 6 Desember 2025 yakni sebanyak 140 pengguna. Menurut dia, peningkatan ini menunjukkan layanan tersebut mulai dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat.
“Kami berharap kehadiran Kereta Petani dan Pedagang dapat menjadi solusi transportasi yang mempermudah akses ekonomi masyarakat di sekitar jalur operasional,” kata Karina.
KAI Commuter mengoperasikan 14 perjalanan Kereta Petani dan Pedagang setiap hari. Berdasarkan catatan perusahaan, Stasiun Cikeusal menjadi titik keberangkatan dengan jumlah pengguna terbanyak, yaitu 287 orang. Disusul Stasiun Rangkasbitung sebanyak 167 pengguna dan Stasiun Serang sebanyak 119 pengguna.
Karina menyebut pola penggunaan paling padat terjadi di perjalanan pagi, saat petani dan pedagang membawa komoditas menuju pasar. Untuk mempermudah akses layanan, KAI Commuter mewajibkan pengguna melakukan registrasi di loket stasiun untuk mendapatkan Kartu Petani dan Pedagang.
Melalui kartu ini, pemiliknya dapat memesan dan membeli tiket hingga H-7 sebelum keberangkatan di seluruh loket stasiun Commuter Line Merak. Pemegang kartu juga diberikan akses lebih awal untuk masuk ke ruang tunggu, yakni dua jam sebelum jadwal keberangkatan.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberi kenyamanan lebih bagi penumpang yang membawa barang dagangan dalam jumlah besar. Karina memastikan evaluasi dan pemantauan akan terus dilakukan untuk menyesuaikan kapasitas dan kebutuhan layanan transportasi bagi pelaku ekonomi rakyat.
Adapun tarif kereta api khusus petani dan pedagang rute Merak hingga Rangkasbitung dan sebaliknya ditetapkan Rp 3.000 per orang. “Kami instruksikan kepada KAI Commuter melalui skema public service obligation (PSO) untuk mematok tarif kereta petani dan pedagang pada harga Rp 3.000 seperti tarif layanan Commuter Line Merak agar tidak memberatkan masyarakat,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kementerian Perhubungan Arif Anwar dalam keterangan tertulis, Sabtu, 29 November 2025.
Arif menjelaskan, PSO adalah insentif berupa subsidi dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang ditunjuk untuk menekan tarif kereta api agar dapat dinikmati semua kalangan dengan harga terjangkau. Layanan kereta api petani dan pedagang sebelumnya telah diperkenalkan pada awal November lalu sebagai inovasi dari KAI Commuter.




