Nilai Tukar Rupiah Hari Ini 7 November 2025 Update Kurs Dolar AS Terbaru

foto/ilustrasi

Sekilas.coNilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada perdagangan Kamis (6/11/2025), mencatatkan kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pergerakan bervariasi mata uang Asia. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 16 poin atau sekitar 0,10% ke posisi Rp16.701 per dolar AS. Penguatan tersebut menandai tren positif bagi mata uang Garuda yang dalam beberapa hari terakhir menunjukkan ketahanan di tengah fluktuasi dolar AS yang masih cenderung kuat.

Kinerja rupiah yang menguat ini juga sejalan dengan pergerakan positif sejumlah mata uang Asia lainnya. Indeks dolar AS ditutup naik tipis 0,22% ke level 99,98, menandakan dolar masih mempertahankan momentum penguatannya terhadap beberapa mata uang utama dunia. Di kawasan Asia, mata uang yen Jepang menguat 0,24%, dolar Hong Kong naik 0,01%, dan dolar Singapura menguat 0,13%. Sementara itu, dolar Taiwan melemah 0,01% dan won Korea Selatan turun 0,46%. Di sisi lain, peso Filipina juga melemah 0,24%, sementara rupee India naik 0,05%, yuan China naik 0,06%, ringgit Malaysia menguat 0,16%, dan baht Thailand menguat 0,25%.

Baca juga:

Melansir Reuters, dolar AS bertahan sedikit di bawah level tertingginya dalam beberapa bulan terakhir setelah rilis data ketenagakerjaan yang menunjukkan perbaikan. Data tenaga kerja sektor swasta AS mencatatkan peningkatan 42.000 pada Oktober, melampaui perkiraan kenaikan sebesar 28.000 berdasarkan survei ekonom oleh Reuters.

Peningkatan ini menunjukkan adanya perbaikan dalam pasar tenaga kerja, meskipun beberapa sektor seperti jasa profesional dan bisnis masih mengalami penurunan jumlah pekerja untuk bulan ketiga berturut-turut. Meski begitu, data ini dianggap membantu meredakan kekhawatiran pasar terhadap potensi pelemahan ekonomi Amerika Serikat yang lebih dalam.

Selain itu, data lain juga menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS mengalami peningkatan pada Oktober 2025, didorong oleh lonjakan pesanan baru dan permintaan yang masih solid. Kenaikan ini menambah optimisme bahwa ekonomi AS masih cukup tangguh meskipun tekanan inflasi dan kebijakan moneter ketat dari The Federal Reserve (The Fed) masih berlanjut.

“Penyesuaian kembali yang bersifat hawkish di pasar suku bunga dan valuta asing mendapat dorongan tambahan pagi ini ketika ADP melaporkan rebound tenaga kerja sektor swasta yang lebih kuat dari perkiraan,” ujar Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar di perusahaan pembayaran Corpay yang berbasis di Toronto, Kanada.

Schamotta menambahkan bahwa sebagian besar data ekonomi yang masuk menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS, sehingga ekspektasi untuk pelonggaran kebijakan moneter secara agresif oleh The Fed kini semakin berkurang. “Dengan kondisi ini, para investor menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil posisi besar yang bertaruh pada penurunan imbal hasil di masa mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, di dalam negeri, penguatan rupiah juga didukung oleh sentimen positif dari stabilitas inflasi dan upaya pemerintah menjaga ketahanan ekonomi nasional. Bank Indonesia (BI) terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar melalui intervensi di pasar valas dan optimalisasi instrumen moneter, termasuk penerbitan SRBI dan operasi pasar untuk menjaga suplai dolar di dalam negeri.

Analis memperkirakan pergerakan rupiah ke depan masih akan dipengaruhi oleh dinamika global, terutama data inflasi dan tenaga kerja AS, serta arah kebijakan suku bunga The Fed. Jika data-data ekonomi AS menunjukkan pelemahan, peluang penguatan rupiah bisa terbuka lebih lebar. Namun, jika The Fed tetap mempertahankan nada hawkish, tekanan terhadap rupiah kemungkinan masih akan berlanjut dalam jangka pendek.

Dengan situasi global yang masih bergejolak, pelaku pasar diminta tetap waspada terhadap potensi volatilitas tinggi di pasar keuangan. Namun, stabilitas makroekonomi Indonesia yang relatif terjaga dan cadangan devisa yang cukup kuat menjadi faktor pendukung utama bagi rupiah untuk tetap bertahan di tengah tekanan eksternal.

Artikel Terkait