Pasar Saham Bergairah, IHSG Sepekan Tumbuh 1,72 Persen dan Kapitalisasi Tembus Rp 15.560 Triliun

foto/tempo

Sekilas.co – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan capaian gemilang. Selama periode 6–10 September 2025, IHSG tercatat naik 1,72 persen, menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks pada Jumat, 10 Oktober 2025, ditutup di level 8.257,8, naik signifikan dibandingkan penutupan pekan sebelumnya di posisi 8.118,3.

“Selain itu, IHSG pada penutupan pekan ini juga merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, dalam keterangan resminya, Ahad, 12 Oktober 2025.

Baca juga:

Tak hanya indeks utama, kapitalisasi pasar bursa juga mencetak rekor baru, naik 3,19 persen menjadi Rp 15.560 triliun, dari pekan sebelumnya sebesar Rp 15.079 triliun. Peningkatan ini menandakan tingginya minat investor terhadap saham-saham domestik di tengah kondisi ekonomi yang relatif stabil.

Rata-rata frekuensi dan nilai transaksi harian juga menunjukkan tren positif. Frekuensi transaksi harian di bursa mencapai 2,93 juta kali, meningkat 11,83 persen dibandingkan pekan lalu yang sebesar 2,62 juta kali. Nilai transaksi harian turut naik 12,48 persen, menjadi Rp 28,15 triliun dari sebelumnya Rp 25,02 triliun.

Meski begitu, volume transaksi harian tercatat mengalami penurunan, yakni 42,31 miliar lembar saham, turun 14,88 persen dari pekan sebelumnya sebesar 49,71 miliar lembar. Sementara itu, investor asing pada perdagangan Jumat lalu membukukan nilai beli bersih Rp 728,91 miliar. Namun secara kumulatif sepanjang 2025, investor asing masih mencatat nilai jual bersih Rp 53,49 triliun.

Faktor Pendorong Kenaikan IHSG

Kenaikan IHSG selama sepekan terakhir didorong oleh sejumlah faktor positif. Dari sisi domestik, stabilitas ekonomi nasional, inflasi yang terkendali, serta kinerja solid emiten di sektor keuangan dan infrastruktur menjadi penopang utama. Selain itu, kebijakan moneter Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan tetap stabil turut memberi ruang bagi pasar modal untuk tumbuh.

Dari sisi eksternal, meredanya tekanan ekonomi global serta penguatan harga komoditas utama seperti batu bara dan nikel, memberikan dorongan tambahan terhadap minat investor terhadap saham-saham Indonesia.

Outlook Pasar Modal

Sejumlah analis menilai, tren positif IHSG masih berpotensi berlanjut pada pekan mendatang, terutama jika laporan keuangan emiten kuartal ketiga menunjukkan hasil yang kuat. Dengan capaian rekor kapitalisasi pasar dan peningkatan aktivitas perdagangan, pasar modal Indonesia menunjukkan ketahanan dan optimisme tinggi di tengah dinamika global.

Ke depan, pelaku pasar menantikan langkah pemerintah dan otoritas keuangan dalam menjaga momentum positif ini, agar pertumbuhan pasar saham tetap inklusif dan berkelanjutan.

Artikel Terkait