sekilas.co – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan mengembangkan Pelabuhan Benoa di Bali menjadi homeport, yaitu pelabuhan utama tempat kapal pesiar memulai dan mengakhiri pelayaran. Langkah ini sejalan dengan pengembangan Benoa sebagai bagian dari Bali Maritim Tourism Hub (BMTH).
Group Head Corporate Secretary Pelindo, Ali Sodikin, menyatakan bahwa Benoa telah memenuhi kriteria untuk menjadi homeport. “Kami sangat siap menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai homeport,” ujarnya kepada wartawan di Denpasar, Bali, Jumat, 14 November 2025. Ali menjelaskan bahwa sejumlah persyaratan itu mencakup fasilitas pelabuhan yang memadai, mulai dari panjang dermaga hingga infrastruktur pendukung lainnya. Benoa memiliki dermaga sepanjang 500 meter di sisi timur, 206 meter di sisi selatan, dan 478 meter di sisi barat. Di area pengembangan I, dermaga baru direncanakan memiliki panjang 948 meter.
Dermaga timur, selatan, dan dermaga baru memiliki draft -12 mLWS, yang memungkinkan kapal dengan kedalaman lambung hingga 12 meter untuk sandar. Sementara dermaga barat memiliki draft dangkal -4 mLWS, sehingga hanya bisa digunakan oleh kapal berukuran kecil. Dengan kapasitas ini, Pelabuhan Benoa dapat melayani dua kapal pesiar, Viking Venus dan Silver Moon, sandar bersamaan pada Jumat, 14 November 2025.
Selain itu, Benoa juga dilengkapi fasilitas pendukung, seperti gudang logistik atau warehouse seluas 806 m², container yard I dan II masing-masing seluas 11.330 m² dan 8.500 m² untuk menumpuk kontainer kargo, serta terminal penumpang seluas 6.597 m² yang digunakan untuk check-in, imigrasi, lounge, dan layanan kapal pesiar.
Persyaratan lainnya, tambah Ali, mencakup akses ke bandara internasional dan keanekaragaman destinasi wisata. Menurutnya, Pelabuhan Benoa dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Bali memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari wisata alam hingga budaya.
Ali menjelaskan bahwa selama ini Pelabuhan Benoa hanya menjadi tujuan kapal pesiar, tanpa memungkinkan penumpang naik atau turun di pelabuhan tersebut. Dengan status homeport, warga Indonesia tidak perlu pergi ke Singapura untuk memulai pelayaran kapal pesiar.
Selain itu, jika berhasil bertransformasi menjadi homeport, Ali menuturkan Benoa akan menyumbang devisa dalam jumlah besar bagi negara. “Tujuan kami adalah menggerakkan potensi daerah,” ujarnya.
Pelabuhan Benoa Disiapkan Menjadi Homeport Kapal Pesiar
sekilas.co – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan mengembangkan Pelabuhan Benoa di Bali menjadi homeport, yaitu pelabuhan utama tempat kapal pesiar memulai dan mengakhiri pelayaran. Langkah ini sejalan dengan pengembangan Benoa sebagai bagian dari Bali Maritim Tourism Hub (BMTH).




