sekilas.co – PT Pembangunan Jaya Ancol (PJJA) mencatat laba sebesar Rp58,1 miliar pada kuartal III 2025, turun dibandingkan laba Rp99,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025, PJJA membukukan pendapatan sebesar Rp798,5 miliar, menurun dari Rp881,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan PJJA didukung oleh penjualan tiket wahana wisata sebesar Rp347,4 miliar, pintu gerbang Rp190,4 miliar, restoran Rp29,8 miliar, kamar Rp20 miliar, serta pendapatan usaha lain sebesar Rp212,2 miliar.
Hingga 30 September 2025, aset PJJA tercatat sebesar Rp3,4 triliun, menurun dari Rp3,5 triliun. Sementara itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp1,6 triliun, dan ekuitas sebesar Rp1,7 triliun.
Sepanjang 2024, PJJA membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,2 triliun, dengan mayoritas (75,11 persen) berasal dari sektor pariwisata, sedangkan sisanya berasal dari segmen real estate serta perdagangan dan jasa.
Di sisi pendapatan usaha, terdapat tiga sektor yang mendorong kinerja PJJA, yaitu pariwisata, real estate, dan perdagangan serta jasa. Sektor pariwisata membukukan pendapatan Rp950 miliar, turun dari Rp1,01 triliun pada 2023. Real estate mencatat pendapatan Rp223 miliar, meningkat dari Rp131 miliar pada 2023.
Sementara itu, sektor perdagangan dan jasa mencatat pendapatan Rp228 miliar, naik dari Rp141 miliar pada 2023. Setelah dikurangi eliminasi sebesar Rp137 miliar, pendapatan usaha tercatat Rp1,2 triliun.
Dari total tersebut, laba bersih tahun berjalan mencapai Rp117 miliar. Sementara itu, aset Ancol juga mengalami penurunan sebesar 4,05 persen pada 2024, menjadi Rp3,5 triliun.





