Pertamina Evakuasi BBM Darurat ke Aceh Terdampak Banjir via Udara

foto/istimewa

sekilas.co – PT Pertamina Patra Niaga menyalurkan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke wilayah Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh, menggunakan pesawat perintis setelah jalur darat menuju daerah tersebut terputus akibat banjir yang melanda akhir November 2025. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pasokan energi bagi masyarakat tetap tersedia di tengah kondisi darurat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa pengiriman melalui pesawat perintis dipilih karena akses transportasi darat terganggu akibat kerusakan infrastruktur. “Energi tidak boleh berhenti, terutama saat terjadi bencana,” ujar Roberth, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 4 Desember 2025.

Baca juga:

Pada tahap awal, Pertamina menyalurkan total 2.000 liter BBM, terdiri dari 1.000 liter Pertalite dan 1.000 liter Biosolar. Bantuan ini dibagi ke dua daerah terdampak untuk memenuhi kebutuhan warga, mendukung operasi pemerintah daerah, layanan publik, serta logistik penanganan bencana.

Roberth menegaskan bahwa Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), aparat TNI–Polri, dan penyedia layanan penerbangan perintis agar distribusi BBM berjalan aman dan tepat sasaran.

Ia berharap penyaluran ini dapat mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat dan memastikan kebutuhan energi di wilayah terdampak tetap terpenuhi. “Kami terus memantau situasi, dan jika diperlukan, penyaluran lanjutan akan dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan,” tambahnya.

Banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Sumatera—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat—mulai Selasa, 25 November 2025. Di Provinsi Aceh, bencana ini memengaruhi 18 kabupaten/kota atau sekitar separuh wilayah paling utara Pulau Sumatera.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total korban meninggal akibat banjir dan tanah longsor di ketiga provinsi mencapai 776 jiwa, dengan 564 orang masih hilang dan sekitar 2.600 orang luka-luka.

Rincian menurut provinsi: di Aceh, 277 meninggal dan 193 masih hilang; di Sumatera Utara, 299 meninggal dan 159 hilang; serta di Sumatera Barat, 200 tewas dan 212 belum ditemukan.

Artikel Terkait