sekilas.co – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan pihaknya berupaya menjamin pasokan gas di tengah meningkatnya kebutuhan pelanggan dan menurunnya pasokan dari pipa eksisting. Direktur Manajemen Risiko PGN, Eri Surya Kelana, mengatakan kebutuhan gas pelanggan PGN diproyeksikan tumbuh 2–3 persen per tahun.
Untuk menjaga pasokan, anak usaha PT Pertamina (Persero) ini terus mencari sumber gas baru, termasuk mengoptimalkan pemanfaatan gas alam cair (LNG) domestik. “Di tengah penurunan pasokan gas pipa PGN, kami melakukan diversifikasi sumber dan memaksimalkan infrastruktur yang ada,” kata Eri dalam pernyataan resmi yang dikutip Senin, 8 Desember 2025.
Eri menjelaskan PGN beroperasi di dua sisi, yaitu midstream (penyaluran) dan downstream (penjualan). Fokus utama perusahaan energi ini adalah memastikan alokasi gas dari pemerintah dapat mengalir andal melalui infrastruktur pipa maupun nonpipa. Pemanfaatan LNG dinilai semakin penting untuk menjaga keberlanjutan pasokan, sambil menunggu beroperasinya sumber gas baru seperti Masela dan Andaman, yang berpotensi menjadi pasokan jangka panjang.
Saat ini, PGN mengelola jaringan infrastruktur gas terbesar dan terintegrasi di Indonesia, mencakup lebih dari 35.000 kilometer pipa, berbagai fasilitas LNG, serta lebih dari 800 ribu sambungan jaringan gas rumah tangga. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung pasokan gas ke sektor industri, komersial, rumah tangga, dan pelanggan kecil.
Eri menyebut ada tiga tantangan utama yang dihadapi saat ini: ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga (terutama karena meningkatnya porsi LNG dalam bauran energi), serta kesiapan dan fleksibilitas infrastruktur. Penguatan infrastruktur, baik pipa maupun nonpipa, menjadi kunci agar pasokan dapat terhubung ke titik-titik permintaan secara efisien.
PGN mendorong kolaborasi dengan pemerintah, pelaku industri hulu, usaha midstream dan downstream, serta sektor industri, yang menjadi faktor penting bagi ketahanan energi. “PGN tetap mengedepankan aspek kepatuhan (compliance) dalam operasional maupun investasi korporasi,” tutup Eri.





