Surge WIFI Perluas Bisnis dan Tunjuk Direktur Baru untuk Dorong Ekspansi

foto/istimewa

Sekilas.co – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) atau Surge resmi menyetujui adanya perubahan susunan direksi perusahaan. Dalam keterangan yang disampaikan manajemen, penunjukan direksi baru tersebut diharapkan dapat memperkuat kinerja operasional dan pengelolaan perusahaan.

RUPSLB tersebut digelar pada 26 November lalu, dan salah satu keputusan pentingnya adalah pengangkatan Andrew sebagai Direktur Operasional dan Supply Chain Management (SCM) menggantikan Erwin Tanjung.

Baca juga:

“Dengan ditunjuknya Andrew sebagai direktur perseroan, kami optimistis hal ini akan memperkuat performa manajemen perusahaan,” tulis manajemen dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu (29/11/2025).

Andrew merupakan warga negara Indonesia lulusan Sistem Informasi dari Universitas Bina Nusantara (Binus). Ia memiliki pengalaman panjang di sektor teknologi, baik di perusahaan nasional maupun multinasional.

Sebelumnya, pada 2021–2024, Andrew menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kioson Komersial Indonesia Tbk. (KIOS). Ia juga pernah menjabat sebagai CEO PT Gudang Anak Bangsa pada 2019–2021 dan Head of Digital di PT Stucel Media Kreatif pada 2015–2019. Selain itu, Andrew pernah berkolaborasi dengan Dentsu Global sebagai Regional Google Trainer pada 2016–2020.

Dengan adanya penunjukan ini, susunan Direksi Surge kini adalah:

  • Direktur Utama: Yune Marketatmo

  • Direktur: Moh. Mustaghfirin

  • Direktur: Shannedy Ong

  • Direktur: Andrew

Tidak hanya menetapkan direksi baru, RUPSLB juga menyetujui perubahan pada Pasal 3 Anggaran Dasar terkait penambahan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Dengan revisi tersebut, ruang lingkup bisnis Surge kini menjadi lebih luas.

Jika sebelumnya perusahaan fokus pada bisnis periklanan, produk dan layanan digital, serta jaringan serat optik melalui anak usaha, kini Surge menambah sejumlah kegiatan usaha baru yang masuk sebagai kegiatan utama, yakni:

  • Perdagangan besar telekomunikasi

  • Aktivitas telekomunikasi nirkabel

  • Penyewaan dan sewa guna usaha mesin, peralatan, dan barang berwujud lainnya tanpa hak opsi

Kegiatan utama lainnya juga mencakup perdagangan besar kopi, teh, dan kakao, serta periklanan dan aktivitas perusahaan holding. Sementara itu, kegiatan usaha penunjang yang ditambahkan antara lain:

  • Aktivitas telekomunikasi kabel

  • Portal web dan/atau platform digital berbasis komersial

Manajemen menegaskan bahwa perluasan KBLI ini menjadi langkah strategis untuk mendukung perkembangan usaha sekaligus memperbesar peluang ekspansi di masa mendatang.

“Penambahan KBLI tersebut ditujukan agar perusahaan dapat terus melakukan perluasan bisnis secara berkelanjutan,” tutur manajemen.

Artikel Terkait